SKRINING DAN TATALAKSANA KECACINGAN DAN GIZI KURANG PADA SISWA-SISWI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM UNGGULAN KARANGANYAR

ABSTRAK Usia sekolah dasar (SD) merupakan usia tertinggi berisiko terjadinya kecacingan. Kecacingan pada siswa SD bisa menyebabkan anemia, status gizi kurang, serta penurunan konsentrasi dan prestasi belajar. Gejala kecacingan terkadang sulit untuk dideteksi sehingga orangtua maupun guru tidak mengetahui ada siswa. Penyakit ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan laboratorium sederhana, sebagai skrining. kurang dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan siswa, yang tentang gizi. Kegiatan bertujuan mendeteksi SD. Metode digunakan feses langsung pengukuran Hasil dari total 111 didapatkan 19 (17%) IMT kurus 10 (9%) sangat kurus. Sedangkan sampel 8 ditemukan tanda-tanda Tingkat sudah baik, sedangkan wali murid setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan. ABSTRACT Group age of elementary school is the highest group for risk helminthiasis. Worms in students may cause poor nutritional status, and decreased concentration learning achievement. Symptoms helminthiasis are sometimes difficult to detect so that parents teachers do not know about this. This disease can be diagnosed by simple laboratory tests, as a screening. Helminthiasis malnutrition influenced various things, one which lack knowledge students, status. activity aims worms students. The method used direct stool examination measurement results measuring obtained with thin BMI very BMI. Meanwhile, feces samples from found no signs worms. level nutrition good, while guardians after counseling there an increase knowledge.